Pernah nggak kamu lagi mau bayar kopi di kafe,
terus si kasir nanya, “Pakai QRIS atau cash, Kak?” Sekarang, makin banyak orang
memilih dompet digital karena simpel dan cepat. Nah, di tahun 2025 ini, ada
tren baru yang makin booming: E-Wallet Syariah. Buat kamu yang pengin
tetap cashless tapi juga sesuai prinsip halal, ini jawabannya.
Kenapa penting banget dibahas? Karena masih
banyak yang belum tahu kalau sekarang udah ada LinkAja Syariah dan
beberapa aplikasi lain yang menawarkan fitur berbasis syariah. Tapi sebelum
bisa pakai, tentu aja ada beberapa syarat registrasi yang wajib dipenuhi. Nah,
di artikel ini kita bakal kupas tuntas 7 syarat penting registrasi E-Wallet
Syariah di Indonesia, lengkap dengan contoh nyata, plus tips biar
registrasi kamu lancar tanpa ribet.
Oh iya, artikel ini juga nyambung dengan
panduan besar kita di Panduan Lengkap E-Wallet. Jadi, kalau kamu pengin baca gambaran lebih luas soal
dunia fintech, silakan mampir ke sana juga ya.
Kenapa
E-Wallet Syariah Makin Populer di Indonesia 2025?
Kalau dulu orang pakai e-wallet cuma buat
cashback atau bayar ongkir lebih murah, sekarang beda ceritanya. Banyak
pengguna yang lebih peduli sama aspek halal dan sesuai syariat. Itulah kenapa
muncul inovasi E-Wallet Syariah.
Bedanya apa sama e-wallet biasa? Kalau
konvensional, dana kamu bisa aja diputar ke instrumen yang nggak sesuai prinsip
syariah. Sedangkan di versi syariah, sistemnya dikontrol supaya nggak ada riba,
gharar (ketidakjelasan), atau investasi ke sektor non-halal. Semua sudah diatur
oleh OJK, Bank Indonesia, dan fatwa DSN-MUI. Jadi, lebih aman buat umat
Muslim yang mau tetap modern tanpa ninggalin aturan agama.
Bahkan, nggak sedikit UMKM halal yang sekarang
sudah pakai LinkAja Syariah untuk transaksi sehari-hari. Jadi, selain
praktis, ini juga jadi jalan buat dukung ekosistem halal digital di Indonesia.
7 Syarat
Penting Registrasi E-Wallet Syariah
Oke, sekarang kita masuk ke inti: apa aja sih
syarat kalau mau daftar e-wallet syariah? Simpelnya sih nggak jauh beda sama
e-wallet biasa, tapi ada beberapa detail tambahan yang bikin lebih spesifik.
Yuk kita bahas satu-satu!
1. Identitas
Resmi (KTP/E-KTP)
Registrasi nggak bakal jalan tanpa KTP. Kenapa?
Karena semua e-wallet wajib pakai sistem KYC (Know Your Customer).
Dengan KTP, perusahaan bisa verifikasi identitas kamu, memastikan bukan fiktif,
dan juga mencegah pencucian uang.
Contoh nyata: Bayangin kamu daftar LinkAja
Syariah, pasti diminta foto KTP. Nah, kalau datanya buram atau udah
expired, biasanya aplikasi bakal nolak. Jadi pastiin KTP kamu masih aktif dan
jelas terbaca.
Selain itu, data KTP juga dipakai buat
menentukan hak akses akun. Misalnya, akun basic biasanya terbatas cuma bisa
simpan saldo Rp2 juta, tapi setelah KTP diverifikasi, limit bisa naik lebih
besar.
2. Nomor HP
Aktif & Terkait OTP
Nomor HP ibaratnya kunci rumah. Kalau nomornya
mati, bisa gawat. Semua e-wallet termasuk syariah mewajibkan nomor aktif untuk OTP
(One Time Password). OTP ini biasanya dikirim via SMS atau WhatsApp buat
verifikasi login, transaksi, sampai reset password.
Contoh kasus: Ada pengguna yang daftar pakai
nomor sementara. Dua bulan kemudian kartunya hangus, akhirnya dia susah login
karena OTP nggak masuk. Jadi tipsnya: pakai nomor pribadi yang benar-benar kamu
pakai sehari-hari, jangan pinjam nomor orang lain.
Selain itu, nomor HP juga sering dipakai untuk
promo atau cashback. Jadi jangan kaget kalau tiba-tiba dapat notifikasi
“Cashback 10% untuk pembelian pulsa via LinkAja Syariah.”
3. Rekening
Bank Syariah (Opsional tapi Direkomendasikan)
Nah, ini yang membedakan syariah dengan
e-wallet biasa. Memang, kamu bisa daftar tanpa rekening bank, tapi kalau mau
transaksi lebih lancar, punya rekening bank syariah itu recommended banget.
Contoh nyata: Kalau kamu sambungin akun
e-wallet ke Bank Syariah Indonesia (BSI), transaksi top-up atau tarik
tunai jadi lebih gampang. Selain itu, sistemnya sudah otomatis menyesuaikan
prinsip syariah, jadi lebih tenang.
Beda cerita kalau sambungin ke bank
konvensional. Memang bisa, tapi kadang ada biaya tambahan. Jadi kalau tujuan
kamu pakai e-wallet syariah demi halal dan bebas riba, mending sekalian sinkron
sama bank syariah.
4. Email
Valid & Aman
Selain nomor HP, email juga jadi syarat utama.
Email dipakai buat notifikasi, reset password, atau kirim laporan transaksi
bulanan. Kalau email kamu abal-abal, bisa berisiko tinggi.
Contoh kasus: ada pengguna yang pakai email
random cuma buat daftar, lalu lupa password. Begitu mau reset, link dikirim ke
email itu, dan ternyata emailnya udah nggak bisa diakses. Akhirnya akun jadi
susah dipulihkan.
Tips: pakai email yang benar-benar aktif,
ideally Gmail atau Outlook. Jangan pakai email kantor kalau bukan urusan kerja,
karena nanti kalau resign bisa ribet.
5.
Persetujuan Syarat & Ketentuan Syariah
Nah, ini yang sering disepelekan. Banyak orang
kalau daftar aplikasi langsung klik “Setuju” tanpa baca detail. Padahal, di
e-wallet syariah, syarat & ketentuan (T&C) ini penting banget karena
memuat poin syariah compliance.
Contohnya di LinkAja Syariah, ada
pernyataan bahwa dana yang tersimpan tidak akan diinvestasikan ke sektor
non-halal seperti alkohol, rokok, atau hiburan malam. Jadi, selain teknis, ini
juga bagian dari ibadah.
Tips: luangkan 5 - 10 menit buat baca. Minimal,
pahami poin utama: cara transaksi, biaya administrasi, dan kebijakan keamanan
data.
6.
Selfie/Foto Diri untuk Verifikasi Wajah
Pernah lihat orang selfie sambil megang KTP pas
daftar aplikasi? Yup, itu bagian dari face recognition. Tujuannya untuk
mencegah penyalahgunaan identitas.
Misalnya, ada orang jahat yang nemu KTP kamu di
jalan, terus dia coba daftar e-wallet pakai data itu. Kalau ada sistem selfie,
otomatis ketahuan karena wajah nggak cocok.
Di aplikasi syariah, verifikasi ini biasanya
cepat. Kamu tinggal ikuti instruksi: posisikan wajah di dalam frame, nyalakan
cahaya yang cukup, lalu upload.
7. Usia
Minimal 17 Tahun
Regulasi di Indonesia menetapkan batas umur
minimal untuk punya e-wallet dengan fitur penuh adalah 17 tahun (alias sudah
punya KTP). Alasannya jelas: harus ada tanggung jawab hukum.
Tapi, ada juga e-wallet versi “junior” untuk
anak sekolah, tapi fiturnya terbatas. Kalau kamu ingin versi syariah dengan
akses penuh, wajib tunggu sampai usia 17 tahun.
Contoh nyata: ada adik SMA yang coba daftar
LinkAja Syariah pakai data kakaknya. Bisa? Bisa, tapi itu ilegal dan bisa kena
suspend kalau ketahuan. Jadi lebih baik sabar sampai cukup umur.
Aplikasi
E-Wallet Syariah Populer di Indonesia
| E-Wallet | Status Syariah | Fitur Utama | Kelebihan | Kekurangan | 
| LinkAja Syariah | Full Syariah | Zakat, Wakaf, Merchant Halal | Sudah diawasi MUI & OJK | Merchant belum sebanyak e-wallet umum | 
| GoPay Syariah | Parsial | Zakat, Infaq | Populer & banyak promo | Belum full syariah | 
| ShopeePay | Halal-Friendly | Merchant halal | Mudah dipakai untuk belanja Shopee | Tidak ada fitur zakat | 
| DANA | Halal-Friendly | QRIS merchant halal | Mudah top up | Belum ada fitur syariah khusus | 
LinkAja
Syariah
Ini pionir e-wallet syariah di Indonesia. Fitur
utamanya: bebas riba, ada opsi zakat & wakaf langsung dari aplikasi, serta
sudah bekerja sama dengan banyak merchant halal.
GoPay dengan
Opsi Syariah
Belum full syariah, tapi GoPay sudah
menambahkan fitur syariah-friendly untuk beberapa transaksi, terutama
pembayaran zakat & infaq.
ShopeePay
& DANA Halal-Friendly
Walau bukan full syariah, beberapa merchant
halal sudah terkoneksi. Jadi pengguna bisa tetap cashless tanpa khawatir.
📌 Baca juga: 7 Perbandingan Lengkap Biaya
Transfer Bank vs OVO, DANA, GoPay di Indonesia 2025
Keuntungan
Menggunakan E-Wallet Syariah
- Bebas Riba – semua transaksi dijamin sesuai fatwa
     MUI.
- Tenang
     & Aman – ada
     pengawasan dari OJK + prinsip syariah.
- Mendukung
     UMKM Halal – banyak
     merchant kecil di daerah yang sekarang pakai QRIS Syariah.
- Fitur
     Ibadah – bisa langsung
     bayar zakat, infaq, dan wakaf.
Contoh nyata: Pak Arif, pemilik warung halal di
Tangerang, bilang omzetnya naik 20% sejak menerima pembayaran via LinkAja
Syariah. Banyak pelanggan muda lebih suka scan QRIS daripada bayar tunai.
📌 Lihat juga artikel: 5 Cara E-Wallet
Membantu UMKM di Kota Kecil Tangerang Bertahan & Berkembang
Risiko &
Cara Aman Menggunakan E-Wallet Syariah
- Risiko
     Phishing: ada SMS/WA
     palsu minta OTP. Jangan pernah kasih OTP ke siapa pun.
- Risiko
     Akun Dibajak: kalau email
     atau nomor hilang, akun rawan diambil orang lain.
- Risiko
     Penipuan Merchant: ada
     toko online palsu terima pembayaran tapi barang nggak dikirim.
Cara aman:
- Aktifkan PIN
     & verifikasi biometrik.
- Gunakan nomor
     & email pribadi.
- Jangan klik
     link mencurigakan.
📌 Baca juga:
- 10 Tips     Ampuh Menghindari Penipuan OVO, DANA, dan LinkAja untuk Pemula
- 5 Fakta
     Mengejutkan Tentang Keamanan QRIS vs ShopeePay & GoPay – Mana Paling
     Aman?
Kesimpulan
Sekarang
kamu sudah tahu, kalau mau daftar e-wallet syariah seperti LinkAja, ada 7 syarat penting yang harus dipenuhi:
mulai dari KTP, nomor HP, rekening bank syariah, email valid, sampai verifikasi
wajah dan usia minimal. Semua ini bukan cuma formalitas, tapi demi keamanan dan
kepatuhan syariah.
Dengan
memenuhi syarat-syarat tersebut, kamu bisa nikmatin berbagai keuntungan:
transaksi halal, bebas riba, lebih aman, sekaligus mendukung UMKM halal.
Kalau
kamu mau mendalami dunia fintech lebih jauh, jangan lupa baca artikel pilar
kita: Panduan Lengkap E-Wallet.
FAQ –
Pertanyaan yang Sering Ditanya
Q1: Apakah semua e-wallet punya versi syariah?
Belum. Saat ini baru LinkAja yang punya full mode syariah, sementara lainnya masih parsial.
Q2: Kalau nggak punya rekening bank syariah, bisa daftar?
Bisa. Tapi lebih baik punya biar transaksi lebih mudah dan sesuai syariah.
Q3: Apakah cashback di e-wallet syariah halal?
Selama tidak ada unsur riba, cashback dianggap hadiah/promosi dan hukumnya halal.
Q4: Bisa daftar e-wallet syariah di bawah 17 tahun?
Tidak bisa. Harus punya KTP untuk aktivasi full fitur.
Q5: Apa bedanya LinkAja Syariah dengan LinkAja biasa?
Bedanya ada di pengelolaan dana. LinkAja Syariah dijamin hanya digunakan di sektor halal.
